kuntum mulai lupa pelapuk ekornya
dibawah pantatnya ada sejumput bulu ketamakan
diikatnya mangsa tanpa begah
untung dirundung petaka ditantang
mobil dan mewah berjendela kulit wajah
bahan bakar keringat dan air mata
sang istri asyik memuja anak terlupakan juga
kelak akhirat bukan cuma milik kita saja jawabnya
hari datang tinta mulai terlukis ukir nama tanpa nilai
di balik doa sang papa dan durjananya si miskin
aku diterima!! sontak teriak udik anak terlumpur
aku jadi Pegawai Negeri!!! teriaknya
bubur dan nasi mulai disatukan jad masakan yang luarbiasa lezat
bersambal pedas enak dimulut dan perut
esok hari 125 juta ditangan
belum usai jabatan berakhir anakku esok akan naik haji
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
walah.... ramutu kang.... opo karepmu to...? po njaluk pns...? hehehe....