BACA DAN MAKILAH

PERAWAN

Posted by CAH TRENGGALEK | 19:31 | 1 comments »

aku mulai menciumi lukamu
berbaring dan mendekap aliran darahmu
masih dalam pelukan ibu
terbujur lintang akidah

dimana datang angin
ohh rupanya ia tak jua datang timur
lelah berkata suara rembas
aku teringat kau masih perawan

Calo Pegawai Negeri Sipil

Posted by CAH TRENGGALEK | 20:08 | 1 comments »

kuntum mulai lupa pelapuk ekornya
dibawah pantatnya ada sejumput bulu ketamakan
diikatnya mangsa tanpa begah
untung dirundung petaka ditantang

mobil dan mewah berjendela kulit wajah
bahan bakar keringat dan air mata
sang istri asyik memuja anak terlupakan juga
kelak akhirat bukan cuma milik kita saja jawabnya

hari datang tinta mulai terlukis ukir nama tanpa nilai
di balik doa sang papa dan durjananya si miskin
aku diterima!! sontak teriak udik anak terlumpur
aku jadi Pegawai Negeri!!! teriaknya

bubur dan nasi mulai disatukan jad masakan yang luarbiasa lezat
bersambal pedas enak dimulut dan perut
esok hari 125 juta ditangan
belum usai jabatan berakhir anakku esok akan naik haji

PELACUR

Posted by CAH TRENGGALEK | 21:27 | 1 comments »

menghijau wajah kelambu jingga
kau dingin menghabur menghunus nasib
terjal dengan nanah kehidupan
pasti berkabung esok lusa

durjana dan doa pilu
merengkuh kau bersimpuh peluh
doa asa dan dosa
entah lah diri meratap sunyi

tak lagi bicara pasti
kau menabur abu murka silam
suatu ketika sinar menghangatkan
terbangun dari tepian mimpi
Tuhan kupasrahkan hidupku...

cinta dan benci

Posted by CAH TRENGGALEK | 21:28 | 1 comments »

memiliki tanah hijau tubuhmu
aku berdiam api bersama abu
daun dan akar nadimu mengurat
aku lupa mencintaimu

bersama malam kertas dan tinta lumer
tengadah hari fajar tembakau ulin
coretan makna hitam bestari
aku hampir lupa membencimu

mereka diam bertanya nyali
menyetubuhi bibit tanam jiwa layu
pupuk terkuras kotoran
semoga cinta dan benci ini tak menikam lagi

MBAH JONO 1

Posted by CAH TRENGGALEK | 22:27 | 1 comments »

sore itu menjelang isyak rumah mbah jono disisi bukit terlihat temaram 2 damar yang menerangi teras rumahnya. mbah jono dan istrinya sedang ngaso bersenda gurau duduk di teras rupanya. ketika datang berhenti mobil BMW di jalan depan rumahnya yang masih tanah basah, mbah jono berfikir itu tamu pak jadi tetangga depan rumahnya yang rupanya anak cucu nya banyak yang berhasil menjadi orang di kota.

ternyata tamu itu menuju kerumahnya. "siapa itu bu!" tanya mbah jono pada istrinya yang juga tak kalah kaget dan mengerti "gatau pake" jawabnya singkat.
ini betul rumah mbah jono? tanya laki2 berperawakan tingi besar beserta dua orang laki-laki yang berjalan dibelakangnya. iya pak..saya sendiri. jawab mbah jono bingung. adapa perlu apa yah? timpal istri mbah jono yang terkenal judes itu.

perkenalkan nama saya sugeng mbah...oh iya iya jawab mbah jono. silakan masuk pak..pinta mbah jono pada ketiga orang tamunya itu.
silakan duduk sela istri mbah jono mendadak ramah melihat parlennte nya para tamu.

ada perlu apa ya pak? tanya mbah jono mash bingung.
begini mbah...saya ini sugeng, saya putra nya pak daman yang bungsu itu lo mbah?
pak dawan dukuh kasrep itu to? tanya mbah jono sedikit kaget
iya mbah jawab sugeng singkat...
oh ladalah...sudah jadi orang rupanya sekarang..gmana kabarnya pakmu itu?tanya mbah jono
alhamdulilalah sehat mbah, cuma ibu kemarin kumat rematiknya jawab sugeng.

tak dinyana setelah berpuluh tahun sugeng yang masih ponakan mbah jono itu kembali pulang kampung setelah pensiun menajadi pejabat di kota.

lah ini anakmu to? tanya mbah jono sambil melihat dua orang yang duduk disamping sugeng penuh selidik.
ini asisten saya mbah..anak saya satu ahmad sekarang masih sekolah dikota mbah, sama pakdenya dari ibunya.

ohh..begitu to? yah sukur geng panggil mbah jono tak lagi memanggil pak pada ponakannya itu.
kamu kok keliatan tua to geng ? pangling aku tadi...lama ga pulang kampung to kamu ini serbu mbah jono pada sugeng dengan pertanyaan bertubi-tubi.

sebenarnya tiap lebaran saya pulang kampung mbah..tapi cuma sebentar soalnya harus bagi-bagi waktu ke ibu mertua mbah..

oh...la strimu ini mana? tanya istri mbah jono sambil menyuguhkan kopi tubruk campur jagung pada para tamunya ini.

istri saya masih dikota mbah..ngurusi anak2 sekolah. jawab sugeng singkat...
ayo diminum nak sela istri mbah jono menimpali.

yayaya...ada perlu apa to geng ga ada angin hujan kok tiba-tiba datang kesini. tanya mbah jono.
begini mbah...saya ini mau minta doa restu...jawab sugeng.
loh ada apa kok minta doa restu? apa mau nikah lagi? canda mbah jono.
bukan mbah...saya ini mohon doa restu karena saya pemilu tahun ini mencalonkan diri menjadi anggota DPRD tk 2 mbah...terang sugeng pada mbah jono yang sedikit kaget.

lahdalah...gitu to geng...yah tak restui geng jawab mbah jono. lah terus partaimu itu apa? tanya mbah jono.
yah ini saya kasih tau partainya mbah...sambil memberi kode dengan matanya kepada aasistenya yang dengan sigap langsung membuka tas mengambil selembar besar kertas untuk pemilu.
ini partai saya mbah...no mer saya yang ini...terus nanti dicontreng mbah...bukan dicoblos..yang dicontreng itu nama saya yang no 1 ini lo mbah urutannya. terang sugeng pada mbah jono.

contreng itu apa to geng...tanya mbah jono bingung.
contreng itu dicoret mbah sela istri mbah jono...
iya benar kata mbah putri jawab sugeng menimpali.

lah kok buanyak baget partainya geng..tak pikir tiga kaya dulu partainya...tanya mbah jono.
iya mbah sekarang partainya buanyak..makanya jangan salah mbah partai saya yang ini lo mbah terus no mernya yang ini tunjuk segeng pada salah satu gambar di lembaran kertas besar itu.

iya-iya...tak contreng nomermu nanti geng tak doain supaya kamu banyak yang milih dan jadi DPR nantinya.biar desa kita ini cepet di aspal...jawab mbah jono.

ya mbah...nanti kalo saya jadi tak aspal desa kita ini mbah...jawab sugeng.

ayo diminum dulu itu kopinya...sela istri mbah jono.

sambil meminum kopi sugeng berkali-kali melihat jam tangannya entah berpura -pura atau sedang terburu waktu, setelah kopi habis...sugeng berpamitan. begitu juga asistennya. sampai diteras depan sambil berjabat tangan sugeng memberikan amplop kepada mbah jono. istri mbah jono nampak tersenyum riang melihat hal itu.

yayaya... tak coblos nanti geng...nanti dulur-dulur biar tak kabari kalo kamu nyaleg...sela mbah jono sambil mengantar sugeng hingga pagar tanaman depan rumahnya.
(Bersambung lah ya...capek ni...)

RUMAH KITA

Posted by CAH TRENGGALEK | 18:27 | 0 comments »

Putih itu tak harusnya hitam
sebersih hati nan jua tua
hari dambaan masa
oh jangan lupakan keringat kita

Ibu beri kita susu
kita beri ibu doa
tak layak kita durhaka
hati ini rumah kita

Sesaat jangan lupa
Tuhan wujudkan angan
kita bergerak saja
asal halal inilah rumah kita

CONTRENG

Posted by CAH TRENGGALEK | 22:54 | 0 comments »

AKU MULAI LUPA WAJAHNYA
MENUTUPI GULMA LUMUT DARI HIDUNGNYA
MENCENGKERAM KUAT DOKTRIN BATINKU
MELUDAHI PILIHANKU

AKU LUPA WAJAHNYA
TEMARAM SIANG SAMA SAJA
MEMINTA BAGAI BAYI PADA IBUNYA
SEDANG AKU BUKAN BAPAKNYA

DULU WAKTU MURAM AKU DITIKAMNYA
TENAGAKU DIKURASNYA UNTUK MENCARI
SETELAH HIDUP...DIBUNUHNYA AKU
DASAR...
MINTA DI CONTRENG AJA MENYUAPKU